Pemprov Maluku Diminta Serius Awasi Pertambangan Cinnabar Di SBB

Pemprov Maluku Diminta Serius Awasi Pertambangan Cinnabar Di SBB - Hallo sahabat PORTAL PIYUNGAN, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pemprov Maluku Diminta Serius Awasi Pertambangan Cinnabar Di SBB, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Indonesia, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Ragam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pemprov Maluku Diminta Serius Awasi Pertambangan Cinnabar Di SBB
link : Pemprov Maluku Diminta Serius Awasi Pertambangan Cinnabar Di SBB

Baca juga


Pemprov Maluku Diminta Serius Awasi Pertambangan Cinnabar Di SBB

Pangdam XVI: Jika dibiarkan Akan Menjadi Tempat Peredaran Mercuri Terbesar Di Dunia


Ambon, Malukupost.com - Pangdam XVI Pattimura, Doni Munardo menganggap perlu ada kebijakan dari Pemerintah Provinsi Maluku untuk menangani persoalan pertambangan rakyat, terutama tambang rakyat cinnabar di Desa Iha dan Luhu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang sudah sangat memprihatinkan. “Saran kami, pak Gubernur segera mengambil alih kawasan di Tambang cinnabar di desa Iha dan Luhu, kalau kawasan ini masih dibiarkan saja maka akan menjadi tempat peredaran mercuri terbesar di dunia, ditambah dengan tambang emas gunung botak, kabupaten Buru,” ungkap Pangdam dalam Rapim Kodam XVI Pattimura, yang berlangsung di Korem 151 Binaya, Senin (20/2).
Ambon, Malukupost.com - Pangdam XVI Pattimura, Doni Munardo menganggap perlu ada kebijakan dari Pemerintah Provinsi Maluku untuk menangani persoalan pertambangan rakyat, terutama tambang rakyat cinnabar di Desa Iha dan Luhu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang sudah sangat memprihatinkan.

“Saran kami, pak Gubernur segera mengambil alih kawasan di Tambang cinnabar di desa Iha dan Luhu, kalau kawasan ini masih dibiarkan saja maka akan menjadi tempat peredaran mercuri terbesar di dunia, ditambah dengan tambang emas gunung botak, kabupaten Buru,” ungkap Pangdam dalam Rapim Kodam XVI Pattimura, yang berlangsung di Korem 151 Binaya, Senin (20/2).

Munardo katakan, PBB hanya mengizinkan sebuah negara tidak lebih dari 50 ton, sementara mercuri yang beredar di Indonesia sudah mencapai ribuan ton dan sebagian besar berasal dari kawasn Iha dan luhu.

Untuk itu, Pangdam Munardo meminta adanya perhatian khusus dari pemerintah provinsi Maluku, baik itu berupa penutupan atau dengan cara apapun, yang penting tidak ada lagi pengambilan batu cinnabar, yang dianggap memiliki kandungan mercuri terbaik atau lebih dari 80 persen mercuri.

“Ini yang menjadi masalah buat kelangsungan dan kelestarian wilayah Maluku,” tuturnya.

Dijelaskan Munardo, yang mesti menjadi perhatian pemerintah Provinsi Maluku adalah tambang emas gunung botak, yang kandungan mercuri sudah melewati ambang batas. Jika hal ini terus dibiarkan maka hasil laut Maluku akan ditolak dan tidak diizinkan untuk di ekspor, negara-negara tertentu tidak lagi akan membeli ikan dari Maluku.

“Kalau ini terjadi maka Maluku akan mengalami kesulitan dan secara luas Indonesia tidak akan mendapat kepercayaan dunia internasional,” tandasnya.

Pangdam Munardo juga menyinggung persoalan tambang emas di pulau Romang yang dikelola oleh PT GBU, yang diduga telah terjadi pencemaran mercuri.

“Kebijakan Gubernur untuk menghentikan sementara proses pertambangan merupakan langkah yang baik, sampai mengetahui apakah memang betul terjadi pencemaran mercuri, atau hanya isu belaka,” ujarnya.

Munardo menambahkan, sebuah perusahaan yang sudah memiliki reportase internasional tidak begitu mudah untuk menggunakan bahan kimia berbahaya.

“Bisa saja ada oknum tertentu yang memanfaatkan sulitnya pengawasan untuk mendatangkan mercuri di kawasan tersebut,” pungkasnya.

Menyikapi pernyataan Pangdam XVI tersebut, Gubernur Maluku Said Assagaff mengungkapkan penggunaan mercuri yang sudah melewati ambang batas, merupakan masalah yang sudah lama dan sudah selesai.

Sementara untuk produksi batu cinnabar di Iha dan Luhu, Assagaff katakan tambang rakyat tidak bisa ditutup begitu saja. Yang terpenting adalah kesadaran dari penambang untuk tidak menggunakan bahan kimia tersebut.

“Silahkan kalau mau menambang tapi jangan menggunakan mercuri pastinya dilarang,” ujarnya.

Assagaff mengakui, dirinya sudah menyurati Pemerintah Kabupaten SBB untuk bisa mengawasi dengan ketat, sehingga penggunaan mercuri bisa teratasi. (MP-7)


Demikianlah Artikel Pemprov Maluku Diminta Serius Awasi Pertambangan Cinnabar Di SBB

Sekianlah artikel Pemprov Maluku Diminta Serius Awasi Pertambangan Cinnabar Di SBB kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pemprov Maluku Diminta Serius Awasi Pertambangan Cinnabar Di SBB dengan alamat link https://dportalpiyungan.blogspot.com/2017/02/pemprov-maluku-diminta-serius-awasi.html

Subscribe to receive free email updates: