Dubes HAM Belanda: Tidak Mudah Menangani KDRT

Dubes HAM Belanda: Tidak Mudah Menangani KDRT - Hallo sahabat PORTAL PIYUNGAN, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Dubes HAM Belanda: Tidak Mudah Menangani KDRT, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Indonesia, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Ragam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Dubes HAM Belanda: Tidak Mudah Menangani KDRT
link : Dubes HAM Belanda: Tidak Mudah Menangani KDRT

Baca juga


Dubes HAM Belanda: Tidak Mudah Menangani KDRT

Ambon, Malukupost.com - Duta besar (Dubes) Hak Asasi Manusia (HAM) Belanda, Kees van Baar mengatakan masalah-masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sangat tidak mudah ditangani. "Tetapi yang paling penting harus dibicarakan karena, tentunya, ketika seseorang melaporkan masalah kekerasan kepada pihak Kepolisian maka laporan tersebut akan ditangani dengan baik," ujarnya di Ambon, Selasa (9/5)
Direktur LSM Arika Mahina, Ina Soselissa sedang memberikan materi
sosialisasi Kekekrasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Ambon, Malukupost.com - Duta besar (Dubes) Hak Asasi Manusia (HAM) Belanda, Kees van Baar mengatakan masalah-masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sangat tidak mudah ditangani.

"Tetapi yang paling penting harus dibicarakan karena, tentunya, ketika seseorang melaporkan masalah kekerasan kepada pihak Kepolisian maka laporan tersebut akan ditangani dengan baik," ujarnya di Ambon, Selasa (9/5).

Kees van Baar menyampaikan pendapatnya saat menghadiri sosialisasi pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yang juga menghadirkan nara sumber Ina Soselissa, Direktur LSM Arika Mahina, dalam acara Pilar Pemolisian Masyarakat (Polmas) dan Forum Kemitraan Polri dan Masyarakat (FKPM) di Negeri Amahusu.

Ia mencontohkan, pada awal tahun 1980-an di Negeri Belanda pihak Kepolisian juga mengalami kesulitan dalam menangani hal KDRT.

Masyarakat di Belanda, kata dia, kebanyakan beranggapan bahwa urusan rumah tangga merupakan masalah pribadi.

"Dulu, polisi akan mengatakan silahkan saja anda berbicara dengan suami atau istri anda dan anak anda untuk penyelesaiannya," katanya.

Namun sekarang, lanjutnya, keadaan sudah berbeda jauh, sudah ada perempuan-perempuan yang melaporkan kekerasan dalam rumah tangga kepada Kepolisian dan mereka menanganinya dengan sangat serius sehingga angka KDRT pun menurun.

"Tetapi yang pertama-tama, masalah harus dibicarakan dalam keluarga," ujarnya.

Sosialisasi pencegahan KDRT itu dihadiri 100 peserta dari unsur Pilar Pemolisian Masyarakat (Polmas) dan Forum Kemitraan Polri dan Masyarakat (FKPM), tokoh masyarakat, dan utusan International Organization for Migration (IOM), George Gigauri.

Kehadiran Kees van Baar di acara tersebut pada dasarnya untuk melihat dari dekat proses pendampingan yang dilakukan selama ini oleh pihak IOM terhadap pilar Polmas dan FKPM di Amahus.

Ia mengaku sangat gembira karena kedatangannya disambut masyarakat Amahusu dengan tarian cakalele, tari lenso dan toto buang.

"Saya sangat senang dan terkagum-kagum dengan tarian yang disuguhkan anak-anak remaja Amahusu, luar biasa," ujar Kees van Baar, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Dubes Belanda di Sudan Selatan. (MP-6)


Demikianlah Artikel Dubes HAM Belanda: Tidak Mudah Menangani KDRT

Sekianlah artikel Dubes HAM Belanda: Tidak Mudah Menangani KDRT kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Dubes HAM Belanda: Tidak Mudah Menangani KDRT dengan alamat link https://dportalpiyungan.blogspot.com/2017/05/dubes-ham-belanda-tidak-mudah-menangani.html

Subscribe to receive free email updates: