UMKM Di Ambon Kurang Minati KUR

UMKM Di Ambon Kurang Minati KUR - Hallo sahabat PORTAL PIYUNGAN, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul UMKM Di Ambon Kurang Minati KUR, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Indonesia, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Ragam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : UMKM Di Ambon Kurang Minati KUR
link : UMKM Di Ambon Kurang Minati KUR

Baca juga


UMKM Di Ambon Kurang Minati KUR

Ambon, Malukupost.com - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) kurang berminat mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR), kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon, Marthen Kailuhu. "Tahun 2018 pemerintah telah menurunkan bunga bank permintaan KUR dari sembilan persen menjadi tujuh persen per tahun, kebijakan tersebut belum disambut baik oleh UMKM di Ambon untuk mengajukan permintaan KUR," katanya di Ambon, Minggu (4/2).
Ambon, Malukupost.com - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) kurang berminat mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR), kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon, Marthen Kailuhu.

"Tahun 2018 pemerintah telah menurunkan bunga bank permintaan KUR dari sembilan persen menjadi tujuh persen per tahun, kebijakan tersebut belum disambut baik oleh UMKM di Ambon untuk mengajukan permintaan KUR," katanya di Ambon, Minggu (4/2).

Ia mengatakan, pemerintah menyiapkan anggaran pengembangan UMKM dengan menurunkan bunga bank menjadi tujuh persen yang mulai berlaku Januari 2018.

Fasilitas penjaminan kredit dari Pemerintah melalui PT Askrindo dan Perum Jamkrindo, serta sejumlah bank Pelaksana yang menyalurkan KUR seperti BRI, Bank Mandiri, BNI, BTN, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Bukopin.

"Sampai saat ini kita belum tahu alasan kenapa KUR yang disiapkan bank sepi dari peminjaman. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Dinas Koperasi yang bertugas membina pengusaha mikro kecil yang ada agar mereka berani berusaha dan mengembangkan usaha dengan modal dari bank dengan bunga yang rendah," katanya.

Marthen menjelaskan, KUR merupakan kredit atau pembiayaan yang diberikan perbankan kepada UMKM yang feasible tapi belum bankable, yakni usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan.

UMKM dan Koperasi dapat mengakses KUR adalah yang bergerak di sektor usaha produktif antara lain pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan simpan pinjam.

Ia mengakui, kendala penyaluran KUR adalah belum meratanya infomasi kepada UMKM, selain itu anggapan yang kurang tepat mengenai KUR, misalnya sebagai kredit program yang tidak perlu dikembalikan.

Kendala lainnya, terdapat konstrain waktu antara realisasi penyaluran KUR dengan penyampaian deklarasi kepada perusahaan penjamin, sehingga terdapat perbedaan data volume KUR antara bank pelaksana dengan perusahaan penjamin.

"Selain itu kurangnya sosialisasi dengan bank pelaksana penyaluran KUR secara periodik dan dilakukan rekonsiliasi dana secara periodik minimal tiga bulanan antara perusahaan penjamin dan Bank pelaksana yang menyalurkan KUR," ujarnya.

Kedepan pihaknya akan memberikan pelatihan kepada para pengusaha kecil guna memberikan pengetahuan dan trik bagaimana berusaha dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.

"Banyak sekali usaha kecil yang berkembang di Ambon, tetapi kita belum bisa bersaing dengan daerah lain, inilah yang harus kita perbaiki manajemennya dengan berikan banyak pelatihan, tandas Marthen. (MP-3)


Demikianlah Artikel UMKM Di Ambon Kurang Minati KUR

Sekianlah artikel UMKM Di Ambon Kurang Minati KUR kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel UMKM Di Ambon Kurang Minati KUR dengan alamat link https://dportalpiyungan.blogspot.com/2018/02/umkm-di-ambon-kurang-minati-kur.html

Subscribe to receive free email updates: