Demo Masyarakat Adat Tolak HPH Berakhir Ricuh

Demo Masyarakat Adat Tolak HPH Berakhir Ricuh - Hallo sahabat PORTAL PIYUNGAN, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Demo Masyarakat Adat Tolak HPH Berakhir Ricuh, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Indonesia, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Ragam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Demo Masyarakat Adat Tolak HPH Berakhir Ricuh
link : Demo Masyarakat Adat Tolak HPH Berakhir Ricuh

Baca juga


Demo Masyarakat Adat Tolak HPH Berakhir Ricuh

Ambon, Malukupost.com - Aksi demonstrasi masyarakat adat asal Pulau Seram bersama Himpunan Mahasiswa Islam Ambon di halaman kantor Gubernur Maluku untuk menolak HPH di Pulau Seram berakhir ricuh. Pantauan di Ambon, Rabu (7/11), melaporkan kericuhan ini bermula dari keinginan keras pendemo yang ingin menemui gubernur tidak terlaksana dan akhirnya terjadi saling dorong antara pendemo dengan aparat kepolisian yang telah melakukan barikade.
Ambon, Malukupost.com - Aksi demonstrasi masyarakat adat asal Pulau Seram bersama Himpunan Mahasiswa Islam Ambon di halaman kantor Gubernur Maluku untuk menolak HPH di Pulau Seram berakhir ricuh.

Pantauan di Ambon, Rabu (7/11), melaporkan kericuhan ini bermula dari keinginan keras pendemo yang ingin menemui gubernur tidak terlaksana dan akhirnya terjadi saling dorong antara pendemo dengan aparat kepolisian yang telah melakukan barikade.

Padahal sejak awal, aksi demo yang dihadiri Raja Nuanea, Saunu Matoke bersama warga adat Seram Bagian Barat, Kabupaten Maluku Tengah, dan Kabupaten Seram Bagian Timur berjalan aman.

Tujuan mereka ingin menemui Gubernur Said Assagaff dan membacakan serta menyerahkan tuntutan namun tidak terpenuhi, sehingga kehadiran Plt Kepala Kesbang Linmas Sam Sialana tidak digubris pendemo.

Seorang orator bernama Syahwan Arei yang berdiri di atas sebuah mobil pick up sambil berorasi mengatakan Gubernur Maluku menganggap pendemo sebagai teroris karena menghadirkan puluhan aparat kepolisian didukung sebuah mobil water canon.

Dia juga mengajak pendemo untuk merangsek maju menerobos barikade polisi yang terdiri dari pasukan anti huru-hara dan PRC.

Kabag Ops Polres Pulau Ambon dan PP Lease, AKP Syarifudin yang berusaha menenangkan pendemo sambil bernegosiasi akhirnya ikut terluka di pelipis kiri dan mobilnya terkena lemparan benda keras.

Polisi akhirnya membubarkan masa secara paksa dan memukuli beberapa pendemo termasuk menahan sejumlah orang, diantaranya Syahwan Arei dan seorang orator lainnya.

Meski pun massa pendemo dibubarkan hingga lari tunggang-langgan, namun sejumlah warga adat yang menggunakan kain cidako berwarna merah di kepala berkumpul di samping kantor gubernur dan tidak melarikan diri. (MP-4)


Demikianlah Artikel Demo Masyarakat Adat Tolak HPH Berakhir Ricuh

Sekianlah artikel Demo Masyarakat Adat Tolak HPH Berakhir Ricuh kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Demo Masyarakat Adat Tolak HPH Berakhir Ricuh dengan alamat link https://dportalpiyungan.blogspot.com/2018/11/demo-masyarakat-adat-tolak-hph-berakhir.html

Subscribe to receive free email updates: