Judul : Begini Kronologi Datangnya Air Bah di Dua Lokasi Objek Wisata di Bone
link : Begini Kronologi Datangnya Air Bah di Dua Lokasi Objek Wisata di Bone
Begini Kronologi Datangnya Air Bah di Dua Lokasi Objek Wisata di Bone
BONEPOS, BONE - Objek wisata Air terjun yang berada di dua Kecamatan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mendadak menuai bencana. Objek wisata yang sama menyuguhkan pesona indahnya air terjun ini tiba-tiba mendatangkan air bah.
Debit air yang cukup besar menerjang apapun yang dilewati termasuk membuat ratusan pengunjung baik di air terjung Mandacing, Kecamatan Ulaweng maupun di air terjun Salo Merunge, Kecamatan Palakka. Kejadian ini berlangsung pada Minggu 13 November 2016, sore hari.
Di hari libur tersebut dua lokasi objek wisata ini sedang ramai-ramainya dikunjungi wisatawan, baik dari Bone maupun daerah lainnya, seperti Sinjai. Setidaknya tercatat ada ratusan pengunjung yang di dua lokasi air terjun yang hanya berjarak kurang lebih 3 mil ini sempat terjebak air bah.
Pada saat terjangan air bah datang, 97 orang yang sebelumnya terjebak di lokasi wisata Salo Merunge, berhasil diselamatkan oleh tim SAR. Meski demikian, setidaknya ditemukan 2 orang yang dinyatakan meninggal, dimana kala itu, pengunjung didominasi oleh pelajar dan mahasiswa dari Bone.
Seorang saksi bernama Agna mengatakan jika datannya air bah di lokasi objek wisata air terjun Salo Merunge itu berlangsung cepat, dimana saat itu terdapat ratusan pengunjung yang tengah mandi di tengah sungai dengan cuaca cerah.
[next]
Tak berselang lama, tiba-tiba air bah dari atas. Derasnya air bah lantas menyapu seluruh kawasan di sekitar sana dan merubah air dari sebelumnya berwarna kebiruan menjadi coklat bercampur lumpur.
"Para pengunjung kaget dan berhamburan menyelamatkan diri. Ada yang memanjat tebing atau mencari tempat paling tinggi yang bisa dijangkau, ada juga yang terjebak di bebatuan," ungkap Agna saat diwawancarai Bonepos.com, Senin malam 14 November 2016 kemarin.
Terpisah, Koordinator Badan SAR Nasional (Basarnas) Andi Sultan menuturkan, Ashar Saputra, yang merupakan salah korban dari bencana air bah di aliran sungai tersebut merupakan pengunjung objek wisata Air terjun Mandacing, Kecamatan Ulaweng.
"Jadi korban yang ditemukan tadi ini (Ashar) merupakan pengunjung Air terjun Mandacing yang ada di Kecamatan Ulaweng. Korban sendiri ditemukan oleh Tim Mapala, tidak jauh dari mulut goa Air terjun Salo Merunge. Saat ditemukan, korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa diantara tebing dan sungai," ujarnya.
Lebih jauh Andi Sultan menjelaskan, bahwa diperkirakan korban terseret arus sejauh 3 (tiga) mil atau sekitar 4,8 kilometer dari tempat dimana korban terakhir kalinya berdiri. Saat ditemukan, kata dia, korban dalam kondisi tanpa busana dan beberapa bagian dari tubuhnya ada yang hilang.
"Tadi ditemukan korban tanpa busana, sejumlah bagian tubuhnya seperti (maaf-red) alat vital korban terpotong serta mata korban sudah tidak lengkap dengan beberapa luka memar. Kalau luka memarnya ini diperkirakan karena benturan dengan bebatuan," jelasnya.
[next]
Dijelaskannya lagi, bahwa pihaknya bersama dengan tim SAR Gabungan dari Brimob Detasemen C Pelopor dan Satpol-PP masih bersiaga di lokasi tepatnya di Posko Salo Merunge, hingga Rabu pagi 16 November 2016. Hal ini dilakukan guna memastikan tidak ada lagi korban yang dilaporkan hilang terseret arus.
"Kita akan stand by disini sampai Rabu besok. Sejauh ini semua korban yang sebelumnya dilaporkan hilang sudah ditemukan. Kalau Ridwan ternyata sudah ditemukan pada hari kejadian, hanya saja pihak keluarganya terlambat memberikan laporan kepada TIM SAR," tegasnya.
Pasca Bencana Air Bah, Objek Wisata Ini Resmi Ditutup
Sementara itu, Bupati Bone H Andi Fahsar M Padjalangi yang mendatangi lokasi kejadian pada Selasa siang tadi, mengungkapkan belasungkawa atas terjadinya bencana air bah pada Minggu 13 November 2016 kemarin itu.
"Saya turut berbelasungkawa atas terjadinya musibah ini. Peristiwa ini merupakan faktor alam. Diaman sebelumnya tidak ada hujan, tiba-tiba datang air bah," ungkap Fahsar kepada Bonepos.com.
Untuk mengantisipasi tidak peristiwa serupa, Fahsar menginstruksikan agar objek wisata di dua lokasi tersebut untuk sementara ditutup untuk umum.
Berdasarkan pantauan, lokasi objek wisata yang populer lewat media sosial Facebook dan Istagram itu nampak dipasangi Police Line (Garis Polisi).
PEWARTA : SUPARMAN WARIUM - ILHAM ISKANDAR
EDITOR : RISWAN
COPYRIGHT © BONEPOS 2016
Debit air yang cukup besar menerjang apapun yang dilewati termasuk membuat ratusan pengunjung baik di air terjung Mandacing, Kecamatan Ulaweng maupun di air terjun Salo Merunge, Kecamatan Palakka. Kejadian ini berlangsung pada Minggu 13 November 2016, sore hari.
Di hari libur tersebut dua lokasi objek wisata ini sedang ramai-ramainya dikunjungi wisatawan, baik dari Bone maupun daerah lainnya, seperti Sinjai. Setidaknya tercatat ada ratusan pengunjung yang di dua lokasi air terjun yang hanya berjarak kurang lebih 3 mil ini sempat terjebak air bah.
Pada saat terjangan air bah datang, 97 orang yang sebelumnya terjebak di lokasi wisata Salo Merunge, berhasil diselamatkan oleh tim SAR. Meski demikian, setidaknya ditemukan 2 orang yang dinyatakan meninggal, dimana kala itu, pengunjung didominasi oleh pelajar dan mahasiswa dari Bone.
Seorang saksi bernama Agna mengatakan jika datannya air bah di lokasi objek wisata air terjun Salo Merunge itu berlangsung cepat, dimana saat itu terdapat ratusan pengunjung yang tengah mandi di tengah sungai dengan cuaca cerah.
[next]
Tak berselang lama, tiba-tiba air bah dari atas. Derasnya air bah lantas menyapu seluruh kawasan di sekitar sana dan merubah air dari sebelumnya berwarna kebiruan menjadi coklat bercampur lumpur.
"Para pengunjung kaget dan berhamburan menyelamatkan diri. Ada yang memanjat tebing atau mencari tempat paling tinggi yang bisa dijangkau, ada juga yang terjebak di bebatuan," ungkap Agna saat diwawancarai Bonepos.com, Senin malam 14 November 2016 kemarin.
Tim SAR saat mengevakuasi jenazah Ashar Saputra dari sungai. Selasa 15 November 2016. (BONEPOS/IST). |
"Jadi korban yang ditemukan tadi ini (Ashar) merupakan pengunjung Air terjun Mandacing yang ada di Kecamatan Ulaweng. Korban sendiri ditemukan oleh Tim Mapala, tidak jauh dari mulut goa Air terjun Salo Merunge. Saat ditemukan, korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa diantara tebing dan sungai," ujarnya.
Lebih jauh Andi Sultan menjelaskan, bahwa diperkirakan korban terseret arus sejauh 3 (tiga) mil atau sekitar 4,8 kilometer dari tempat dimana korban terakhir kalinya berdiri. Saat ditemukan, kata dia, korban dalam kondisi tanpa busana dan beberapa bagian dari tubuhnya ada yang hilang.
"Tadi ditemukan korban tanpa busana, sejumlah bagian tubuhnya seperti (maaf-red) alat vital korban terpotong serta mata korban sudah tidak lengkap dengan beberapa luka memar. Kalau luka memarnya ini diperkirakan karena benturan dengan bebatuan," jelasnya.
[next]
Dijelaskannya lagi, bahwa pihaknya bersama dengan tim SAR Gabungan dari Brimob Detasemen C Pelopor dan Satpol-PP masih bersiaga di lokasi tepatnya di Posko Salo Merunge, hingga Rabu pagi 16 November 2016. Hal ini dilakukan guna memastikan tidak ada lagi korban yang dilaporkan hilang terseret arus.
"Kita akan stand by disini sampai Rabu besok. Sejauh ini semua korban yang sebelumnya dilaporkan hilang sudah ditemukan. Kalau Ridwan ternyata sudah ditemukan pada hari kejadian, hanya saja pihak keluarganya terlambat memberikan laporan kepada TIM SAR," tegasnya.
Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi jenazah Ashar Saputra keatas Mobil. (BONEPOS/IST). |
Pasca Bencana Air Bah, Objek Wisata Ini Resmi Ditutup
Sementara itu, Bupati Bone H Andi Fahsar M Padjalangi yang mendatangi lokasi kejadian pada Selasa siang tadi, mengungkapkan belasungkawa atas terjadinya bencana air bah pada Minggu 13 November 2016 kemarin itu.
Bupati Bone H Andi Fahsar M Padjalangi saat menyaksikan jenazah Ashar dievakuasi ke dalam Mobil Ambulance. (BONEPOS/ENAL). |
Untuk mengantisipasi tidak peristiwa serupa, Fahsar menginstruksikan agar objek wisata di dua lokasi tersebut untuk sementara ditutup untuk umum.
Berdasarkan pantauan, lokasi objek wisata yang populer lewat media sosial Facebook dan Istagram itu nampak dipasangi Police Line (Garis Polisi).
PEWARTA : SUPARMAN WARIUM - ILHAM ISKANDAR
EDITOR : RISWAN
COPYRIGHT © BONEPOS 2016
Demikianlah Artikel Begini Kronologi Datangnya Air Bah di Dua Lokasi Objek Wisata di Bone
Sekianlah artikel Begini Kronologi Datangnya Air Bah di Dua Lokasi Objek Wisata di Bone kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Begini Kronologi Datangnya Air Bah di Dua Lokasi Objek Wisata di Bone dengan alamat link https://dportalpiyungan.blogspot.com/2016/11/begini-kronologi-datangnya-air-bah-di.html