Gizi Buruk Di Tual Tujuh Kasus

Gizi Buruk Di Tual Tujuh Kasus - Hallo sahabat PORTAL PIYUNGAN, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Gizi Buruk Di Tual Tujuh Kasus, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Indonesia, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Ragam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Gizi Buruk Di Tual Tujuh Kasus
link : Gizi Buruk Di Tual Tujuh Kasus

Baca juga


Gizi Buruk Di Tual Tujuh Kasus

Tual, Malukupost.com - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Tual, Monny Helwend menyatakan, sejak 2017 hingga Feberuari 2018 tercatat tujuh kasus gizi buruk di daerah tersebut. "Seluruhnya ada tujuh kasus. Dua di Puskesmas Tual, satu di Puskesmas Ohoitahit, satu di Puskesmas Taar, dua di Puskesmas Ngadi, dan satu di Puskesmas Fiditan," katanya, dikonfirmasi, Jumat (9/2).
Tual, Malukupost.com - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Tual, Monny Helwend menyatakan, sejak 2017 hingga Feberuari 2018 tercatat tujuh kasus gizi buruk di daerah tersebut.

"Seluruhnya ada tujuh kasus. Dua di Puskesmas Tual, satu di Puskesmas Ohoitahit, satu di Puskesmas Taar, dua di Puskesmas Ngadi, dan satu di Puskesmas Fiditan," katanya, dikonfirmasi, Jumat (9/2).

Menurut dia, penyebab gizi buruk di Tual secara umum disebabkan penyakit bawaan, persoalan sosial ekonomi, dan kurangnya perhatian orang tua.

"Pemahaman masyarakat, khususnya para orang tua, terhadap gizi buruk masih sangat rendah," kata Mony.

Ia mengatakan, kebanyakan kasus diketahui setelah penderita sakit dan dibawa ke Puskesmas serta didiagnosa mengalami gizi buruk.

Pemerintah, kata Mony, ingin masyarakat setiap bulan memeriksakan kesehatan balita atau anak setiap bulan di Puskesmas, sehingga potensi gizi buruk dapat diketahui dan segera dilakukan upaya pencegahan.

"Kami terus melakukan pencegahan terhadap gizi buruk melalui Puskesmas di seluruh wilayah Kota Tual, dengan terus memberikan sosialisasi serta penyuluhan perorangan bagi masyarakat," katanya.

Petugas Puskesmas juga diharapkan lebih banyak memberikan pengetahuan terkait gizi buruk supaya dapat dipahami betul oleh masyarakat, sementara penyuluhan perorangan penting dan dilakukan apabila kondisi balita atau anak yang mengalami penurunan berat badan.

Laporan rutin Mony lebih jauh mengatakan, demi mencegah terjadinya busung lapar atau gizi buruk, Dinkes Kota Tual setiap minggu meminta laporan tertulis dalam bentuk W1 dari Puskesmas yang sudah sepengetahuan pemerintah desa.

Dari Laporan W1 itu, apabila ada persoalan gizi buruk maka Dinkes Tual dapat berkoordinasi dengan intstansi teknis lainnya seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Sosial agar segera mengambil tindakan.

"Untuk tahun ini, kami harapkan tidak ada lagi persoalan gizi buruk di Kota Tual. Salah satu program yang juga sudah kita sudah laksanakan adalah Gerakan Nasional Indonesia Sehat,"katanya

"Gerakan nasional itu meliputi kegiatan penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, serta kegiatan fisik seperti olah raga yang melibatkan masyarakat di Kota Tual, dan itu sudah kita lakukan," katanya lagi. (MP-5)


Demikianlah Artikel Gizi Buruk Di Tual Tujuh Kasus

Sekianlah artikel Gizi Buruk Di Tual Tujuh Kasus kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Gizi Buruk Di Tual Tujuh Kasus dengan alamat link https://dportalpiyungan.blogspot.com/2018/02/gizi-buruk-di-tual-tujuh-kasus.html

Subscribe to receive free email updates: