Judul : Gereja Maranatha Ohoirenan Diresmikan dan Ditahbiskan
link : Gereja Maranatha Ohoirenan Diresmikan dan Ditahbiskan
Gereja Maranatha Ohoirenan Diresmikan dan Ditahbiskan
Rentanubun : “Gereja harus menjadi tanda keselamatan dan damai bagi umat”
Bupati Maluku Tenggara, Anderias Rentanubun, dalam sambutannya mengatakan, perjalanan panjang terbentuknya Gereja Protestan Maluku (GPM) di Ambon pada tahun 1605 menandakan kehidupan kekristenan di Maluku telah tumbuh subur dan berbuah banyak.
“Banyak sekali peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa pembentukannya, dan sejarah Gereja Protestan Maluku mencatat bahwa sempat terjadi kekosongan pelayanan dalam kurun waktu yang cukup lama,” ujarnya.
Menurut Rentanubun, sejak dahulu kala, kekristenan di Maluku tetap terpelihara oleh guru-guru, dan kini guru-guru itu meneruskan kegiatan yang biasa di gereja dan sekolah-sekolah. Pendidikan mereka tidaklah memadai, namun demikian, diantara mereka ada orang-orang yang memimpin jemaat atau yang sering disebut guru jemaat.
Rentanubun mengungkapkan, kondisi dahulu sudah jauh berbeda dengan kondisi saat ini, dimana Gereja Protestan Maluku telah berhasil melahirkan banyak sekali pendeta pelayanan jemaat, sudah banyak umat kristen yang terlayani oleh mereka.
“Saya ingin sampaikan bahwa Gereja Protestan Maluku jangan sampai melupakan arti pentingnya guru agama, karena sejarah telah membuktikan disaat ketiadaan pendeta, guru agama berperan sungguh luar biasa,” katanya.
Rentanubun berharap agar lembaga pendidikan di Gereja Protestan Maluku dapat lebih tumbuh dan berkembang kedepan dengan lebih baik. Selain itu makna dari penthabisan Gereja Maranatha Jemaat GPM Ohoirenan pada dasarnya panggilan gereja dibagi menjadi dua bagian yang besar, yakni panggilan kedalam dan panggilan keluar.
“Panggilan kedalam yaitu membangun kualitas iman jemaat melalui kegiatan pembinaan yang akan menghasilkan orang yang hidupnya berkenan dengan Kristus dan mengenal Tuhan secara benar. Sedangkan panggilan keluar adalah secara lembaga maupun bersama jemaat membawa berita Injil Allah kepada orang yang belum mengenal Tuhan agar mrk pun memperoleh keselamatan,” tandasnya.
Dijelaskan Rentanubun, Gereja harus menjadi jawaban, orang kristen ke gereja harus mendapat sesuatu yang tidak diperoleh dari dunia ini. Gereja harus menyalurkan kuasa Allah yang menjadi model orang percaya untuk berperang melawan kuasa-kuasa kegelapan duniawi. Orang kristen memerlukan kekuatan khusus untuk hidup beriman dalam kebenaran dan damai.
“Untuk itu Gereja harus makin bergantung pada kebajikan Tuhan yang mengadakan dan yang punya gereja, dan kuncinya berada pada relasi para pimpinannya dengan Tuhan yang adalah sumber hikmat dan kuasa. Gereja harus menjadi tanda keselamatan dan damai,” imbuhnya.
“Untuk apa gereja yang megah, tapi jemaatnya tidak bersekutu ? Gereja adalah tempat persekutuan, bersaksi, dan melayani dunia milik Allah, Jemaat GPM Ohoirenan telah memiliki semua itu, sebuah gedung gereja yang representatif, namun yang terpenting dari semua itu adalah persekutuan,” tegasnya.
Rentanubun menambahkan, Pemerintah Daerah Maluku Tenggara memberikan perhatian yang sangat serius bagi perkembangan iman umat di bumi Larwul Ngabal.
“Semua umat beriman, baik Islam, Protestan, Katolik, Hindu atau kepercayaan apapun yang dianutnya adalah pemilik Maluku Tenggara. Semua punya hak yang sama di Maluku Tenggara, semuanya juga punya kewajiban yang sama untuk memelihara, membangun dan membesarkan Maluku Tenggara,” pungkasnya.
(MP-15)
Demikianlah Artikel Gereja Maranatha Ohoirenan Diresmikan dan Ditahbiskan
Sekianlah artikel Gereja Maranatha Ohoirenan Diresmikan dan Ditahbiskan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Gereja Maranatha Ohoirenan Diresmikan dan Ditahbiskan dengan alamat link https://dportalpiyungan.blogspot.com/2016/12/gereja-maranatha-ohoirenan-diresmikan.html